SELAMAT DATANG DI BLOG SMK NEGERI 2 KALIANDA                                                                                                      MAKIN CERDAS BERSAMA JARDIKNAS                                                                                                       KAMI MELAYANI : PELATIHAN TIK - SHARRING BANDWIDE JARDIKNAS - PEMASANGAN JARINGAN NIRKABEL - PENGADAAN PERANGKAT JARINGAN DAN AKSESORIS KOMPUTER

Sunday, June 1, 2008

SMK NEGERI 2 KALIANDA TAPEL 2008/2009 MELEPAS 230 SISWA

Dalam sambutan Kepala SMK Negeri 2 Kalianda Hi. Hendro Suswantoro, S.Pd.Dipl.Ed menyatakan, bahwa tahun ini SMK Negeri 2 Kalianda akan melepas siswa-siswi sebanyak 230 siswa ini sudah termasuk beberapa siswa yang mengulang, untuk itu kepala sekolah berharap agar siswa-siswi yang mengikuti ujian nasional tahun ini lulus 100%, meski demikian jika ada beberapa siswa yang terpaksa belum lulus, kepala sekolah berharap agar siswa-siswi yang belum lulus tetap mengulang demi masa depan. Harapan lulus 100% bagi siswa-siswi yang telah menempuh ujian akhirnya tahun ini juga disampaikan oleh ketua komite SMK Negeri 2 Kalianda dan Kasubdin Dikdas Dinas Pendidikan Lampung Selatan.
Lulus atau tidak lulus sebenarnya bukanlah harapan-harapan ini yang menentukan, secara alamiah setiap orang tua dan siswa bahkan semua personil yang terlibat dalam pendidikan sudah pasti berharap agar anak didiknya lulus semua. Keberhasilan suatu pendidikan bukan hanya ditentukan oleh satu atau beberapa factor, pendidikan adalah suatu system, ini berarti banyak elemen yang terkait, bila salah satu elemen tidak berfungsi dengan baik, maka system tidak dapat berjalan dengan baik. Beberapa elemen yang menentukan keberhasilan suatu pendidikan adalah : SISWA, GURU, INSFRASTRUKTUR, MANAJEMEN SEKOLAH, DAN INSTANSI TERKAIT.


Siswa, yang menjadi tolok ukur dalam siswa adalah motivasi kemauan belajar siswa, jika seorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, memiliki rasa malu jika nilainya dibawah teman-temannya, maka siswa/i akan terlihat serius belajar dan selalu berupaya untuk mencari tahu berkenaan dengan materi pelajaran ataupun segala ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka, sebaliknya jika motivasi diri siswa/i yang lemah, maka sikap acuh dan tidak mau tahu itu akan muncul pada diri siswa/i, kondisi ini akan mengganggu daya serap siswa dalam menerima materi pelajaran.
Guru, frofesionalitas dan kompetensi guru menjadi tulang punggung keberhasilan suatu pendidikan. Secara umum masyarakat akan menilai gagalnya siswa dalam menerima materi pelajaran ditentukan oleh guru itu sendiri, siswa adalah bahan baku yang akan diproses mau jadi apa siswa ini nantinya maka guru lah yang lebih tahu. Untuk itu sikap peduli dan mau terus mengikuti perkembangan model-model pemelajaran serta selalu merasa tertinggal adalah sutau pertanda bahwa guru tersebut ingin menuju kearah professional. Guru yang acuh dan merasa cukup dengan apa yang mereka tahu dan tidak mau terus berupaya meningkatkan pengetahuannya ini bertanda bahwa guru ini perlu diberi pembinaan dan sulit menuju kearah professional.
Insfrastruktur, insfrastruktur adalah sarana penunjang dalam proses pendidikan ini meliputi : Gedung, LAB, Bengkel, Perpusatakaan, jalan, dan fasilitas-fasilitas lainnya, termasuk bahan dan peralatan praktek. Kendala yang terjadi adalah guru tidak dapat mengimplemtasikan teori dalam bentuk uji coba jika tidak ada sarana penjunjang berupa LAB, Peralatan dan Bahan Praktek yang memadai. Siswa akan mudah menyerap materi yang disampaikan guru jika dapat dipraktekan secara langsung. Dengan demikian insfrastruktur juga akan menentukan hasil proses pendidikan.
Manajemen Sekolah, manajemen sekolah yang tidak transfaran dan sulit memberikan reward kepada personil-personil sekolah yang telah berjasa dengan sekolah akan mempengaruhi motivasi warga sekolah untuk terus berpacu. Penanganan mamajemen sekolah yang tidak tepat juga akan mempengaruhi kenirja personil sekolah, untuk itu kemampuan pelaku manajemen sekolah untuk memotivasi personil sekolah akan mentukan keberhasilan proses pendidikan yang diselenggarakan, begitu juga dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan sangat mempengaruhi kenerja warga sekolah, jika kenrja sudah tidak kondusif, maka jangan harap proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Keseriusan penanganan manajemen sekolah secara baik akan dapat memacu warga sekolah untuk selalu berbuat yang terbaik.
Instansi Terkait, Instansi terkait dimulai dari Dinas Pendidikan sampai instansi-intasi pendukung lainnya termasuk dunia usaha dan industri, upaya peningkatan mutu dan realisasi program sekolah akan terkendala jika instansi-instansi ini juga tidak konsisten dengan mandat pendidikan yang diembankan. Program-program yang tidak menyentuh dan sarat spekulasi sangat memperburuk kondisi pendidikan dan ini menumbuhkan sikap masa bodo terhadap dunia pendidikan. Rendahnya alokasi APBD untuk memajukan dunia pendidikan di daerah membuat penyelenggaraan pendidikan hanya menghandalkan bantuan-bantuan dari pemerintah pusat, ini terlihat dari sulitnya merealisasikan anggaran sharring pemda manakala bantuan dari pusat menghendaki tambahan dana sharring dari daerah. Dengan demikian sekolah tidak akan dapat berjalan optimal jika perhatian dinas dan instansi terkait baru sebatas ucapan tanpa realisasi. Untuk itu upaya positip dan konkrit baik dari dinas pendidikan dan instansi terkait lainnya sangat diperlukan guna membackup kemajuan pendidikan dalam rangka peningkatan kwalitas hasil pendidikan.

1 comment:

al furqon said...

nama-nama siswa berprestasi tahun ajaran 2008/2009 mana pak,,,,?

 

blogger templates | Make Money Online